Rabu, 06 November 2013

Keberagaman budaya dengan budaya nasional

Mendeskripsikan potensi keberagaman budaya yang ada dimasyarakat setempat dalam kaitannya dengan budaya nasional.

A.   Faktor-faktor penyebab keberagaman budaya, yaitu:

1. Keberagaman suku bangsa
Indonesia  terdiri dari bermacam-macam suku, ada 19 suku bangsa yang ada di Indonesia,yaitu:
1.     Aceh
2.     Gayo alas dan batak
2a . Nias dan Batu
3.    Minangkabau
3a.  Mentawai
4.   Sumatera Selatan
5.   Melayu
6.   Bangka Dan Belitung
7.   Kalimantan
8.   Minahasa
8a. Sangir-Talaud
9.   Gorontalo
10. Toraja
11. Sulawesi Selatan
12. Ternate
13. Ambon
13a. Kepulauan Barat Daya
14. Irian
15. Timor
16. Bali dan Lombok
17. Jawa Tengah dan Jawa Timur
18. Surakarta dan Yogyakarta
19. Jawa Barat





2. Keberagaman bahasa dan dialek
             Seiring dengan keanekaragaman suku bnagsa, di Indonesia terdapat kurang lebih 250 bahasa dan dialek.
Salah satunya adalah:
1.      Bahasa Melayu
2.      Bahasa Nias
3.      Bahasa Jawa
4.      Bahasa Sunda
5.      Bahasa Madura
6.      Bahasa Bugis
7.      Bahasa Dayak, dan sebagainya.

3. Keberagaman agama ( Realigi )
            Selain suku bangsa dan bahasa, Indonesia juga memiliki keberagaman agama dan kepercayaan. Terhitung di Indonesia terdapat 5 agama yang diakui secara resmi oleh Negara, yaitu:
1.      Islam
2.      Katolik
3.      Protestan
4.      Hindu dan
5.      Buddha
pada saat ini, agama Konghuchu juga sudah diakui. Selain itu, berkembang pula kepercayaan-kepercayaan lain di masyarakat.

           
4. Keberagaman seni dan budaya
            Suku bangsa yang beragam di Indonesia tentu menghasilkan kebudayaan yang beragam pula. Salah satunya wujud kebudayaan itu adalah kesenian, baik seni sastra, seni tari, seni music, seni drama, seni rupa, dan sebagainya.
Misalnya di batam kita mengenal tarian zafin, lagu Hangtuah, alat music gambus, harmonium, gendang dan lain-lain. Pertunjukan joget topeng dan sebagainya.

B.   Manfaat Keberagaman budaya di Indonesia
    
Tidak semua Negara memiliki keberagaman budaya seperti yang dimiliki oleh Indonesia. Dengan demikian, keberagaman budaya memberikan manfaat bagi bangsa kita, yaitu:
 1. Dalam bidang bahasa, Kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa daerah dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia.
2.Dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan tujuan pariwisata di Indonesia yang bisa mendatangkan devisa
3. Pemikiran yang timbul dari sumber daya manusia di masing-masing daerah dapat pula dijadikan acuan bagi pembangunan nasional.


C.   Contoh – Contoh Budaya Lokal di masyarakat setempat

1.   Kebudayaan Lokal Masyarakat Sunda
            Suku bangsa sunda adalah salah satu suku bangsa yang mendiami Pulau  Jawa Secara administratif, suku bangsa ini sebagian besar menjadi penduduk Propinsi Jawa Barat. Bahasa percakapan yang di pakai adalah bahasa sunda

a.       Sistem Kekerabatan
      Sistem kekerabatan suku bangsa sunda mengenal system parental, yaitu mengikuti garis keturunan kedua orang tua, ayah dan ibu.

b.      Sistem Religi
      Sebagian besar masyarakat suku bangsa sunda sekarang ini memeluk agama Islam. Adanya kepercayaan terhadap hal-hal yang bersifat gaib dan takhayul serta pemujaan terhadap benda-benda yang dianggap memiliki kesakitan, seperti keris pusaka, pedang tua, batu cincin, jimat, dan sebagainya.

c.       Kesenian
      Masyarakat Sunda mimiliki beragam kesenian. Alat music tradisional masyarakat sunda adalah angklung. Seni pertunjukan seperti reog, calung, wayang gelok, gendang pencak, dan sejumlah tari-tarian seperti jaipong dan tari topeng.
Kesenian-kesenian ini umumnya dibawakan pada saat upacara-upacara, seperti selamatan pernikahan, sunatan, meruwat rumah, dan syukuran

2.   Kebudayaan Lokal Masyarakat Jawa
           Sama seperti suku bangsa sunda, suku bangsa Jawa juga merupakan salah satu suku bangsa yang mendiami pulau Jawa. Jumlah penduduk suku bangsa Jawa merupakan yang terbesar di Indonesia  dan saat ini tidak hanya berdiam di pulau Jawa tetapi juga menyebar di hampir seluruh daerah di Indonesia salah satunya di kota batam. Daerah kebudayaan suku bangsa jawa meliputi wilayah bagian tengah dan timur pulau jawa. Suku bangsa jawa, menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa percakapan.

a.       Sistem kekerabatan
     Sistem kekerabatan suku bangsa jawa mengenal system bilateral. Semua kakak laki-laki dan perempuan, ayah dan ibu, serta istri dan suami-suami masing-masing diklasifikasikan menjadi satu dan disebut siwa atau tuwa. Adik-adik dari ayah dan ibu dikelompokkan ke dalam dua golongan berdasarkan jenis kelamin, yakni paman bagi yang laki-laki dan bibi bagi yang perempuan.

b.      Sistem Religi
     Sebagian besar suku bangsa jawa saat ini memeluk agama Islam. Sebagian lagi memeluk agama katholik, prosestan, hindu, Buddha, serta aliran kepercayaan. Walaupun demikian, sebagian masyarakat jawa masih dipengaruhi tradisi-tradisi dari agama asli, seperti kepercayaan terhadap benda keramat ( keris pusaka, cincin, dan sebagainya), pemujaan terhadap makhluk halus dan arawah nenek moyang, seperti aliran kebatinan, keaniyahan, serta aliran kehindujawian.

c.       Kesenian
     Kesenian masyarakat jawa sangatlah beragam. Alat music tradisional jawa adalah gamelan yang sebetulnya juga di kenal di jawa barat dan bali. Seni ukir juga berkembang di masyarakat jawa baik di kain (batik)  maupun benda seperti kayu dan semen. Seni ukir ini sangat tampak di tiang-tiang atau gapura rumah-rumah adat jawa (joglo) maupun di keratin (istana raja Yogyakarta da Surakarta). Masyarakat jawa juga memiliki banyak jenis lagu dan tarian, seperti lagu suwe ora jamu, tarian serimpi, kendalen, dan sebagainya.

3.      Kebudayaan Lokal Masyarakat Dayak
           Suku bangsa dayak adalah salah satu suku bangsa yang mendiami pulau Kalimantan. Mereka dianggap sebagai suku bangsa asli pulau tersebut. Suku bangsa dayak terdiri dari banyak kelompok suku bangsa, di antaranya dayak Ngaju, Ot- danum, dan Ma’anyan.

a.       Sistem kekerabatan
     System kekerabatan suku bangsa Dayak mengenal system ambilineral, yaitu mengikuti garis keturunan laki-laki dan perempuan. Sebagian besar anak laki-laki atau perempuan yang sudah menikah akan tetap tinggal bersama orang tuanya. Inilah yang membentuk keluarga luas (Ultralokal). Masyarakat dayak tidak melarang anak perempuannya menikah dengan laki-laki dari suku bangsa lain asalkan mereka mau tinggal bersama keluarga istrinya. Masyarakat dayak mengenal bentuk perkawinan hajenan, yaitu perkawinan antara dua saudara sepupu yang kakeknya bersaudara kandung. Mereka juga mengenal perkawinan Cross cousin, yaitu antara anak-anak saudara laki ibu atau antara anak-anak saudara perempuan ayah. Mereka juga mengenal perkawinan antara dua orang bersaudara sepupu yang ibunya bersaudara kandung. Perkawinan yang dilarang adalah perkawinan antara saudara sepupu yang ayahnya bersaudara sekandung atau antara paman dan kemenakannya.

b.      Sistem religi
     Masyarakat dayak saat ini banyak di pengaruhi agama-agama besar seperti islam katolik, protestan, Hindu, dan Buddha. Namun demikian, sebagian juga masih berpegang pada agama asli yang biasa disebut Kaharingan yang berarti air kehidupan. Dalam kepercayaan kaharinagan ini, air kehidupanlah yang memberi kehidupan kepada manusia. Masyarakat dayak percaya bahwa ada roh-roh halus yang berdiam di pohon-pohon atau batu-batu besar, hutan belukar, sungai, danau, dan sebagainya. Selain itu, mereka percaya pada roh-roh nenek moyang (liau) yang masih berada di sekitar mereka.

     Orang dayak  percaya bahwa jiwa seseorang yang mati akan meninggalkan raganya sebagai liau dan senantiasa berada di sekitar manusia. Liau itu nantinya akan pergi kepada dewa tertinggi namun melalui proses yang sangat panjang dengan segala tantangan dan ujian. Untuk berhubungan dengan roh-roh ini, orang dayak melakukan berbagai upacara dengan memberikan sesajian dan sebagainya.

     Orang dayak juga memiliki upacara-upacara keagamaan lainnya seperti upacara kelahiran, pembakaran mayat, upacara menanam dan memanen tanaman, dan upacara mengusir hama tanaman yang dipimpin oleh seorang balian (ahli agama).


c.       Sistem kesenian
     Masyarakat dayak memiliki beragam kesenian, baik seni music, tarian, seni ukir, ataupun tenun. Alat music yang biasa dipakai umumnya terbuat dari bambu atau kayu yang dimainkan dengan cara di pukul berirama mengikuti tarian dan lagunya. Tarian masyarakat dayak sangat banyak, diantaranya tarian Tambun, Balean dades, dan bungai. Tari-tarian ini umumnya dibawakan ketika upacara-upacara adat.

     Seni ukir masyarakat dayak umumnya berupa patung-patung kayu dan tiang-tiang rumah yang di ukir dengan tangan dan memiliki simbol-simbol tertentu. Kain tenun yang dikenal umumnya terbuat dari bahan kapas dan kulit kayu.


Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat


Menganalisis Faktor Penyebab Konflik Sosial Dalam  Masyarakat

A.   Pengertian Konflik Sosial

Konflik social adalah pertentangan yang terjadi dalam masyarakat. Menurut Robert M.Z Lawang, Konflik social merupakan  alat untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti status, kekuasaan, dan sebagainya. Perubahan social akibat modernasi  seringkali diikuti oleh timbulnya konflik social. Konflik social menyebabkan kehidupan masyarakat menjadi kacau. Oleh karena itu, konflik social harus segera diatasi agar tidak meluas dan mengancam disentegrasi social.

B.   Macam – Macam Konflik

1.      Konflik antara individu dengan individu
Konflik antar individu adalah pertentangan yang terjadi antara dua orang akibat perbedaan kepentingan, nilai-nilai, atau pandangan hidup. Misalnya: konflik yang terjadi antara sahabat atau konflik antara tetangga.
Di masyarakat seringkali terjadi, dua orang yang sejak awal perkenalan sudah tidasaling menyuk. Permulaan yang buruk itu akan menimbulkan rasa saling membenci dan permusuhan. Makian diucapkan, penghinaan dilontarkan, dan seterusnya sampai mungkin timbul suatu perkelahian fisik. Apabila perkalihan dapat direrai, mak seolah-olah kedua-duanya untuk sementara tidak berhadapan muka. Proses ini dinamakan Akomodasi. Konflik antar individu yang di akhiri saling memaafkan akan membuat persahabatan menjadi erat. Sebaiknya, bila masing – masing tidak mau mengalah, mungkin saja akan timbul perkelahian untuk saling memusuhkan.

2.      Konflik antara Kelompok Dengan Konflik
Konflik antara kelompok dengan kelompok adlah pertentangan yang terjadi antara dua kelompok yang saling bertentangan karena perbedaan nilai-nilai, pandangan, atau kepentingan. Sebagai contoh, Konflik antara dua kelompok pelajar SMK.  Konflik antar kelompok ini bila tidak segera di atasi dapat menimbulkan perkelahian missal.

3.      Konflik antar Ras
Konflik antar Ras adalah pertentangan antara dua ras akibat perbedaan nilai-nilai dan kepentingan. Contohnya, Konflik antara masyarakat Sunda dengan masyarakat keturunan Tionghoa ( Cina ). 
Sumber Konflik ternyata tidak hanya terletak pada perbedaan ciri-ciri badaniah, tetapi juga pebedaan nilai-nilai, paham politik, pandangan hidup, ideology, atau kepentingan. Apabila salah satu ras merupakan golongan masyarakat mayoritas yang memegang kekuasaan, maka akan terjadi kolonialisasi atau penjajahan.

4.      Konflik antar Kelas social        
Konflik antarkelas social adalah pertentangan yang terjadi antara dua kelas social yang berbeda. Sebagai contoh, konflik antar buruh dan majikan, konflik antar orang kaya dengan orang miskin. Konflik antar kelas social ini seringkali dalam bentuk gerakan masa, yaitu gerakan perusakan barang-barang milik umum. O;eh karena itu, konflik antarkelas social ini harus segera diatasi agar tidak meluas menjadi kerusuhan social yang mengancam disintegrasi social.

5.   Konflik antarelite politik
Konflik antarelite adalah pertentangan yang terjadi antar dua elite politik akibat perbedaan kepentingan atau pandangan politik. Misalnya, pertentangan antara pihak yan berkuasa dengan pihak oposisi, konflik antara tokoh Demokrat dengan tokoh PDIP dan sebagainya. Konflik antarelite politik seringkali menimbulkan ketegangan dan kekacauan pada masyarakat lapisan bawah. Konflik ini bila tidak segera diatasi dapat mengganggu jalannya roda pemerintahan dan proses pembangunan. 

C.   Faktor Penyebab Konflik Sosial

1.         Perbedaan kepentingan dan pandangan hidup
2.         Perbedaan nilai dan norama social
3.         Perbedaan nilai-nilai kebudayaan
4.         Perbedaan status dan peran social
5.         Pengaruh perubahan unsur-unsur kebudayaan


D.   Bentuk Pengendalian Konflik Sosial

        Manusia dalam kehidupannya di masyarakat selalu berinteraksi social dengan manusia lainnya. Dalam berinteraksi social tersebut adakalanya timbul masalah, seperti terjadi salah paham lalu bertengkar atau berkelahi. Apabila konflik social tersebut dapat diselesaikan  dengan baik. Maka akan kembali pada kondisi semula, sehingga terwujud keseimbangan social ( social equilibrium ). Untuk dapat menciptakan keseimbangan social, diperlukan upaya-upaya pengendalian konflik social.

v  Pengertian pengendalian sosial
                  Pengendalian sosial adalah proses mengatasi pertentangan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Pengendalian sosial dan peyimpangan sosial merupakan dua fenomena sosial yang mewarnai kehidupan masyarakat. Proses mengembalikan si penyimpang pada perilaku yang normal, dinamakan Normalisasi sosial. Pengendalian sosial bermacam – macam bentuknya, yaitu intimidasi ( ancaman ), kekerasan fisik ( hukuman kurungan ) cemoohan, gosip, ostrisisme ( diacuhkan ) dan sebagainya.


v  Sifat pengendalian sosial
Ada  dua sifat pengendalain sosial, yaitu:
1)      Preventif
Adalah pengendalain sosial yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran. Dalam hal ini, pengendalian sosial bersifat pencegahan agar tidak  menghindrjadi suatu pelanggaran atau penyimpangan.
Contonya : - guru menasihati siswa-siswanya agar menghindari tawuran dan narkoba.

2)      Refresif
Adalah pengendalain yang dilakukan setelah terjadi penyimpangan. Cara ini bertujuan memulihkan keadaan seperti sebelum terjadi penyimpangan.
Contonya : - hakim menjatuhkan hukuman 1 tahun kepada terpidana tindak korupsi.

v  Teknik pengendalian sosial
Ada dua teknik pengendalian sosial, yaitu:
1)      Persuasif
Adalah teknik pengendalian sosial dengan cara mengajak atau membimbing warga masyarakat agar bertindak sesui dengan peraturan atau norma-norma yang berlaku.
Contonya: - seorang ayah menasihati anaknya yang ketahuan merokok. Dengan penuh kesabaran, orang tua menanamkan pengertian, bahwa merokok merusak kesehatan.

2)      Koersif
Adalah teknik pengendalian sosial yang lebih menekankan pada tindakan yang menggunakan kekerasan fisik. Tujuannya agar si pelaku menjadi jera dan tidak berani mengulangi perbuatannya.
Contonya: - penerapan peraturan hukum di Negara islam yang memberlakukan kuman cambuk, rajam, bahkan hukuman mati bagi pelaku kejahatan. Tujuannya agar perilaku kejahatan atau orang yang akan berniat jahat menjadi jera dan takut melakuakn tindakan kejahatan.




 v  Peran Lembaga Pengendalian Sosial
            a.    Lembaga kepolisian
            b.   Lembaga peradialan
            c.    Lembaga adat
            d.   Lembaga masyarakat
            e.   Lembaga pendidikan
            f.     Lembaga keagamaan

v  Dampak Konflik Sosial
a.    Bertambah kuatnya rasa solidaritas antara sesama anggota
b.   Hancurnya atau retaknya kesatuan kelompok
c.    Adanya perubahan kepribadian seorang di individu
d.   Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia



Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomen kehidupan

Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan

A.   PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL
Struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat, baik secara vertical maupun secara horizontal.Struktur sosial bersifat dinamis, selalu berubah dan berkembang.Dalam teori sosiologi, unsur pembentuk struktur sosial yaitu :
a.       Status Sosial ( Individu )
b.      Peran Sosial ( Interaksi )
Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pembentukan struktur sosial. Untuk lebih jelasnya, kedua unsur tersebut akan dijelaskan dibawah ini.
*      Status Sosial
Status sosial adalah posisi atau kedudukan yang disandang seseorang dalam masyarakat.Setiap individu di masyarakat memiliki status sosial yang berbeda-beda.Seorang individu mempunyai status sosial melalui cara-cara berikut ini.
1.      Ascriebed Status
Adalah status sosial yang diperoleh secara alami atau secara langsung. Status ini diperoleh sejak lahir, tanpa harus diperjuangkan. Contonya: kedudukan sebagai laki-laki atau perempuan, kedudukan sebagai anak keturunan bangsawan, dan sebagainya.
Ascriebed status banyak di jumpai pada masyarakat dengan system lapisan yang tertutup, seperti pada masyarkat feudal atau masyarakat colonial yang bersifat rasial

2.      Achieved Status
Adalah status sosial yang diperoleh dengan cara di perjuangkan.
Contohnya: status sosial sebagai pelajar, mahasiswa, guru, dosen, tentara, presiden, polisi atau tokoh masyarakat yang merupakan kedudukan sosial hasil perjuangan atau prsestasi hidup seseorang.
Untuk memperoleh kedudukan sosial tersebut, seseorang harus belajar dan bekerja keras agar dapat mencapainya. Achieved status bersifat terbuka dan tergantung kemampuan masing-masing orang dapat mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Misalnya, setia orang dapat menjadi guru, polisi, elite politik, atau hakim asalkan mau berusaha dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

3.      Assigned Status
Adalah  kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status melalui usaha. Status tersebut diperoleh melalui penghargaan atau pemberian pihak lain atas jasa perjuangannya untuk kepentingan dan kemajuan masyarakat.
Contohnya; gelar kepahlawanan, pelajar teladan, penganugerahan kalpataru, dan sebagainya.

*      Peran Sosial
Peran sosial adalah pola sikap dan prilaku yang harus diperbuat seseorang sesuai dengan status sosial yang disandangnya dalam masyarakat.Peran sosial erat hubungan nya dengan status sosial.Bahkan,peran sosial ditentukan oleh status sosial.Tanpa status sosial tidak ada peran sosial.Misalnya, status sebagai siswa ia harus berperilaku sebagai seorang siswa,bukan seperti guru. Peran yang harus dilakukan siswa disekolah,antara lain: giat belajar,patuh pada tata tertib sekolah dan hormat kepada guru.Peran yang harus dilakukan guru disekolah antara lain datang kesekolah tepat waktu, memberi teladan kepada para siswanya,mengajar dengan penuh kasih sayang dan sebagainya.

Peran sosial memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut;
1.      Peran yang dijalankan oleh seseorang dapat mempertahankan kelangsungan sistem dan struktur sosial. Misalnya, peran sosial sebagai ayah, ibu dan anak-anak sangat penting dalam mempertahankan kelangsungan keluarga.
2.      Peran yang dijalankan seseorang dapat digunakan untuk untuk membantu orang lain yang tidak mampu menjalani kehidupannya di masyarakat. Misalnya, peran-peran dokter, perawat, atau pekerja sosial sangat penting dalam membantu menyehatkan warga masyarakat.
3.      Peran yang dijalankan seseorang merupakan media aktualisasi diri, misalnya, seorang lelaki mempunyai peran sosial sebagai suami, bapak, atau wali nikah. Contoh lainnya: seorang wanita dapat berperan sebagai isteri, ibu, atau pengatur rumah tangga.

B.   BENTUK-BENTUK STRUKTUR SOSIAL BESERTA FUNGSINYA

1.   Stratifikasi Sosial
 Adalah struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.

Menurut sifatnya, stratifikasi sosial di bedakan atas:
a.       Stratifikasi Sosial tertutup
Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi atau yang disebut juga mobilitas social. Seseorang yang menjadi anggota dan berada pada lapisan terendah tidak mungkin untuk naik ke posisi yang lebih atas lagi, ini biasanya terjadi pada system stratifikasi masyarakat tradisional, seperti kasta di india.

b.      Stratifikasi social Terbuka 
Adalah Stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun. Biasanya strafikasi social semacam ini tumbuh pada masyarakat modern. Misalnya, seorang pembantu rumah tangga yang kemudian menjadi seorang pengusaha sukses.


c.       Strafikasi Sosial Campuran
Adalah apabila Strafikasi social terbuka bertemu dengan Strafikasi social tertutup. Anggota kemudian menjadi anggota dua strafikasi sekaligus, dan ia juga mesti menyesuaikan system strafikasi social tertutup yang sudah lama dianutnya dengan strafikasi social yang sudah di kenal.

v  Faktor pembentuk stratifikasi sosial
a.       Kekayaan
b.      Kekuasaan
c.       Keturunan
d.      Kepandaian

v  Fungsi stratifikasi sosial
-          Fungsi distribusi hak-hak istimewa,seperti penentuan penghasilan, tingkat kekayaan dan wewenang pada jabatan/pangkat/kedudukan seseorang.
-          Fungsi pertanggaan (tingkatan), misalnya,seseorang menerima anugrah penghargaan,gelar kebangsaan dll.
-          Fungsi solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki system sosial yang sama dalam masyarakat.

v  Sifat stratifikasi sosial
1.      Stratifikasi sosial tertutup (closed social stratification)
Merupakan pelapisan sosial yang anggota dari setiap stratanya sulit mengadakan mobilitas vertical. Misalnya, dalam system kasta, kaum Sudra tidak bisa pindah posisi ke Brahma. Dalam system rasial, orang-orang kulit hitam (negro) tidak bisa pindah kedudukan ke posisi kulit putih.



2.      Stratifikasi sosial terbuka (opened social stratification)
Merupakan pelapisan sosial yang bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horizontal. Misalnya, orang yang hidupnya miskin karena keuletan dalam usahanya maka ia dapat pindah status menjadi orang kaya, atau sebaliknya. Contoh lain: orang yang berpendidikan rendah dapat meningkatakan taraf pendidikannya asal ada usaha.

3.      Stratifikasi sosial campuran
Merupakan kombinasi dari stratifikasi sosial tertutup dan terbuka. Misalnya, oran bali dari kasta Brahma mempunyai kedudukan terhormat pada masyarakat bali, tetapi bila ia pindah ke Jakarta dan bekerja menjai buruh, maka kedudukan sosialnya menjadi rendah.

v  Bentuk-bentuk stratifikasi sosial
1.      Stratifikasi sosial berdasarkan status ekonomi
a.       Golongan Atas
Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, penguasa, atau orang yang memiliki penghasilan yang besar.
b.      Golongan Menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan, dan pedagang.
c.       Golongan Bawah
Golongan yang berada dalam posisi terendah ini terdiri atas buruh tani dan buruh-buruh.

2.      Startifikasi sosial berdasarkan status sosial
3.      Stratifikasi sosial berdasarkan status politik

v  Stratifikasi sosial dalam masyarakat Indonesia
1.      Stratifikasi sosial dalam masyarakat pertanian
2.      Stratifikasi sosial dalam masyarakat feudal
3.      Stratifikasi sosial dalam masyarakat colonial

2.      Diferensiasi Sosial
a.       Hakikat diferensiasi sosial
Adalah penggolongan masyarakat berdasarkan perbedaan sosial tertentu,seperti  perbedaan  suku bangsa, ras, jenis kelamin, agama, bahasa, profesi dan sebagainya.


Diferensi sosial ditandai oleh ciri-ciri berikut ini :
-          Ciri-ciri fisik : warna kulit,bentuk mata,rambut,hidung,muka dll
-          Ciri-ciri sosial : peran sosial,status sosial,dan kekuasaan
-          Ciri-ciri budaya : agama,bahasa,kesenian,pakaian adat,dll

b.      Bentuk-bentuk diferensiasi sosial
1.      Diferensiasi ras
2.      Diferensiasi suku bangsa/etnis
3.      Diferensiasi klan
4.      Diferensiasi agama
5.      Diferensiasi gender
6.      Diferensiasi profesi
7.      Diferensiasi adat istiadat
8.      Diferensiasi partai politik
9.      Diferensiasi bahasa
10.  Diferensiasi sosial yang lainnya

c.       Pengaruh diferensiasi  sosial terhadap interseksi dan konsolidasi sosial
1.      Interseksi (persilangan) keanggotaan masyarakat
-          Interseksi sosial antara ras dengan agama
-          Interseksi sosial antara suku bangsa dengan klan
-          Interseksi sosial antara pendidikan dengan profesi
-          Interseksi sosial antara suku bangsa dengan partai politik

2.      Konsolidasi sosial keanggotaan masyarakat

-          Konsolidasi sosial antara ras dengan agama dan partai politik
-          Konsolidasi sosial antara suku bangsa dan klan dengan profesi dan partai politik
-          Konsolidasi  sosial antara suku bangsa dengan agama, pendidikan, dan profesi.