Menganalisis
Faktor Penyebab Konflik Sosial Dalam
Masyarakat
A.
Pengertian
Konflik Sosial
Konflik social adalah
pertentangan yang terjadi dalam masyarakat. Menurut Robert M.Z Lawang, Konflik social merupakan alat untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti
status, kekuasaan, dan sebagainya. Perubahan social akibat modernasi seringkali diikuti oleh timbulnya konflik
social. Konflik social menyebabkan kehidupan masyarakat menjadi kacau. Oleh
karena itu, konflik social harus segera diatasi agar tidak meluas dan mengancam
disentegrasi social.
B. Macam – Macam Konflik
1.
Konflik
antara individu dengan individu
Konflik antar individu
adalah pertentangan yang terjadi antara dua orang akibat perbedaan kepentingan,
nilai-nilai, atau pandangan hidup. Misalnya: konflik yang terjadi antara
sahabat atau konflik antara tetangga.
Di masyarakat
seringkali terjadi, dua orang yang sejak awal perkenalan sudah tidasaling
menyuk. Permulaan yang buruk itu akan menimbulkan rasa saling membenci dan
permusuhan. Makian diucapkan, penghinaan dilontarkan, dan seterusnya sampai
mungkin timbul suatu perkelahian fisik. Apabila perkalihan dapat direrai, mak
seolah-olah kedua-duanya untuk sementara tidak berhadapan muka. Proses ini dinamakan Akomodasi. Konflik
antar individu yang di akhiri saling memaafkan akan membuat persahabatan
menjadi erat. Sebaiknya, bila masing – masing tidak mau mengalah, mungkin saja
akan timbul perkelahian untuk saling memusuhkan.
2.
Konflik
antara Kelompok Dengan Konflik
Konflik antara kelompok
dengan kelompok adlah pertentangan yang terjadi antara dua kelompok yang saling
bertentangan karena perbedaan nilai-nilai, pandangan, atau kepentingan. Sebagai
contoh, Konflik antara dua kelompok pelajar SMK. Konflik antar kelompok ini bila tidak segera
di atasi dapat menimbulkan perkelahian missal.
3.
Konflik
antar Ras
Konflik antar Ras
adalah pertentangan antara dua ras akibat perbedaan nilai-nilai dan
kepentingan. Contohnya, Konflik antara masyarakat Sunda dengan masyarakat
keturunan Tionghoa ( Cina ).
Sumber Konflik ternyata
tidak hanya terletak pada perbedaan ciri-ciri badaniah, tetapi juga pebedaan
nilai-nilai, paham politik, pandangan hidup, ideology, atau kepentingan.
Apabila salah satu ras merupakan golongan masyarakat mayoritas yang memegang
kekuasaan, maka akan terjadi kolonialisasi atau penjajahan.
4.
Konflik
antar Kelas social
Konflik antarkelas
social adalah pertentangan yang terjadi antara dua kelas social yang berbeda.
Sebagai contoh, konflik antar buruh dan majikan, konflik antar orang kaya
dengan orang miskin. Konflik antar kelas social ini seringkali dalam bentuk
gerakan masa, yaitu gerakan perusakan barang-barang milik umum. O;eh karena
itu, konflik antarkelas social ini harus segera diatasi agar tidak meluas
menjadi kerusuhan social yang mengancam disintegrasi social.
5.
Konflik
antarelite politik
Konflik antarelite
adalah pertentangan yang terjadi antar dua elite politik akibat perbedaan
kepentingan atau pandangan politik. Misalnya, pertentangan antara pihak yan
berkuasa dengan pihak oposisi, konflik antara tokoh Demokrat dengan tokoh PDIP
dan sebagainya. Konflik antarelite politik seringkali menimbulkan ketegangan
dan kekacauan pada masyarakat lapisan bawah. Konflik ini bila tidak segera
diatasi dapat mengganggu jalannya roda pemerintahan dan proses pembangunan.
C. Faktor Penyebab Konflik Sosial
1.
Perbedaan kepentingan dan pandangan
hidup
2.
Perbedaan nilai dan norama social
3.
Perbedaan nilai-nilai kebudayaan
4.
Perbedaan status dan peran social
5.
Pengaruh perubahan unsur-unsur
kebudayaan
D. Bentuk Pengendalian Konflik Sosial
Manusia
dalam kehidupannya di masyarakat selalu berinteraksi social dengan manusia
lainnya. Dalam berinteraksi social tersebut adakalanya timbul masalah, seperti
terjadi salah paham lalu bertengkar atau berkelahi. Apabila konflik social tersebut
dapat diselesaikan dengan baik. Maka
akan kembali pada kondisi semula, sehingga terwujud keseimbangan social (
social equilibrium ). Untuk dapat menciptakan keseimbangan social, diperlukan
upaya-upaya pengendalian konflik social.
v Pengertian
pengendalian sosial
Pengendalian sosial adalah
proses mengatasi pertentangan sosial yang terjadi dalam masyarakat.
Pengendalian sosial dan peyimpangan sosial merupakan dua fenomena sosial yang
mewarnai kehidupan masyarakat. Proses mengembalikan si penyimpang pada perilaku
yang normal, dinamakan Normalisasi
sosial. Pengendalian sosial bermacam – macam bentuknya, yaitu intimidasi (
ancaman ), kekerasan fisik ( hukuman kurungan ) cemoohan, gosip, ostrisisme (
diacuhkan ) dan sebagainya.
v Sifat
pengendalian sosial
Ada
dua sifat pengendalain sosial, yaitu:
1) Preventif
Adalah pengendalain sosial yang
dilakukan sebelum terjadi pelanggaran. Dalam hal ini, pengendalian sosial
bersifat pencegahan agar tidak menghindrjadi suatu pelanggaran atau
penyimpangan.
Contonya : - guru menasihati
siswa-siswanya agar menghindari tawuran dan narkoba.
2) Refresif
Adalah pengendalain yang dilakukan
setelah terjadi penyimpangan. Cara ini bertujuan memulihkan keadaan seperti
sebelum terjadi penyimpangan.
Contonya : - hakim menjatuhkan hukuman 1
tahun kepada terpidana tindak korupsi.
v Teknik
pengendalian sosial
Ada dua teknik pengendalian sosial,
yaitu:
1) Persuasif
Adalah teknik pengendalian sosial dengan
cara mengajak atau membimbing warga masyarakat agar bertindak sesui dengan peraturan
atau norma-norma yang berlaku.
Contonya: - seorang ayah menasihati
anaknya yang ketahuan merokok. Dengan penuh kesabaran, orang tua menanamkan
pengertian, bahwa merokok merusak kesehatan.
2) Koersif
Adalah teknik pengendalian sosial yang
lebih menekankan pada tindakan yang menggunakan kekerasan fisik. Tujuannya agar
si pelaku menjadi jera dan tidak berani mengulangi perbuatannya.
Contonya: - penerapan peraturan hukum di
Negara islam yang memberlakukan kuman cambuk, rajam, bahkan hukuman mati bagi pelaku
kejahatan. Tujuannya agar perilaku kejahatan atau orang yang akan berniat jahat
menjadi jera dan takut melakuakn tindakan kejahatan.
v Peran
Lembaga Pengendalian Sosial
a.
Lembaga kepolisian
b.
Lembaga peradialan
c.
Lembaga adat
d.
Lembaga masyarakat
e. Lembaga pendidikan
f. Lembaga keagamaan
v Dampak
Konflik Sosial
a. Bertambah
kuatnya rasa solidaritas antara sesama anggota
b. Hancurnya
atau retaknya kesatuan kelompok
c. Adanya
perubahan kepribadian seorang di individu
d. Hancurnya
harta benda dan jatuhnya korban manusia
Izin download materi, terima kasih
BalasHapus