Rabu, 06 November 2013

Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat


Menganalisis Faktor Penyebab Konflik Sosial Dalam  Masyarakat

A.   Pengertian Konflik Sosial

Konflik social adalah pertentangan yang terjadi dalam masyarakat. Menurut Robert M.Z Lawang, Konflik social merupakan  alat untuk memperoleh hal-hal yang langka, seperti status, kekuasaan, dan sebagainya. Perubahan social akibat modernasi  seringkali diikuti oleh timbulnya konflik social. Konflik social menyebabkan kehidupan masyarakat menjadi kacau. Oleh karena itu, konflik social harus segera diatasi agar tidak meluas dan mengancam disentegrasi social.

B.   Macam – Macam Konflik

1.      Konflik antara individu dengan individu
Konflik antar individu adalah pertentangan yang terjadi antara dua orang akibat perbedaan kepentingan, nilai-nilai, atau pandangan hidup. Misalnya: konflik yang terjadi antara sahabat atau konflik antara tetangga.
Di masyarakat seringkali terjadi, dua orang yang sejak awal perkenalan sudah tidasaling menyuk. Permulaan yang buruk itu akan menimbulkan rasa saling membenci dan permusuhan. Makian diucapkan, penghinaan dilontarkan, dan seterusnya sampai mungkin timbul suatu perkelahian fisik. Apabila perkalihan dapat direrai, mak seolah-olah kedua-duanya untuk sementara tidak berhadapan muka. Proses ini dinamakan Akomodasi. Konflik antar individu yang di akhiri saling memaafkan akan membuat persahabatan menjadi erat. Sebaiknya, bila masing – masing tidak mau mengalah, mungkin saja akan timbul perkelahian untuk saling memusuhkan.

2.      Konflik antara Kelompok Dengan Konflik
Konflik antara kelompok dengan kelompok adlah pertentangan yang terjadi antara dua kelompok yang saling bertentangan karena perbedaan nilai-nilai, pandangan, atau kepentingan. Sebagai contoh, Konflik antara dua kelompok pelajar SMK.  Konflik antar kelompok ini bila tidak segera di atasi dapat menimbulkan perkelahian missal.

3.      Konflik antar Ras
Konflik antar Ras adalah pertentangan antara dua ras akibat perbedaan nilai-nilai dan kepentingan. Contohnya, Konflik antara masyarakat Sunda dengan masyarakat keturunan Tionghoa ( Cina ). 
Sumber Konflik ternyata tidak hanya terletak pada perbedaan ciri-ciri badaniah, tetapi juga pebedaan nilai-nilai, paham politik, pandangan hidup, ideology, atau kepentingan. Apabila salah satu ras merupakan golongan masyarakat mayoritas yang memegang kekuasaan, maka akan terjadi kolonialisasi atau penjajahan.

4.      Konflik antar Kelas social        
Konflik antarkelas social adalah pertentangan yang terjadi antara dua kelas social yang berbeda. Sebagai contoh, konflik antar buruh dan majikan, konflik antar orang kaya dengan orang miskin. Konflik antar kelas social ini seringkali dalam bentuk gerakan masa, yaitu gerakan perusakan barang-barang milik umum. O;eh karena itu, konflik antarkelas social ini harus segera diatasi agar tidak meluas menjadi kerusuhan social yang mengancam disintegrasi social.

5.   Konflik antarelite politik
Konflik antarelite adalah pertentangan yang terjadi antar dua elite politik akibat perbedaan kepentingan atau pandangan politik. Misalnya, pertentangan antara pihak yan berkuasa dengan pihak oposisi, konflik antara tokoh Demokrat dengan tokoh PDIP dan sebagainya. Konflik antarelite politik seringkali menimbulkan ketegangan dan kekacauan pada masyarakat lapisan bawah. Konflik ini bila tidak segera diatasi dapat mengganggu jalannya roda pemerintahan dan proses pembangunan. 

C.   Faktor Penyebab Konflik Sosial

1.         Perbedaan kepentingan dan pandangan hidup
2.         Perbedaan nilai dan norama social
3.         Perbedaan nilai-nilai kebudayaan
4.         Perbedaan status dan peran social
5.         Pengaruh perubahan unsur-unsur kebudayaan


D.   Bentuk Pengendalian Konflik Sosial

        Manusia dalam kehidupannya di masyarakat selalu berinteraksi social dengan manusia lainnya. Dalam berinteraksi social tersebut adakalanya timbul masalah, seperti terjadi salah paham lalu bertengkar atau berkelahi. Apabila konflik social tersebut dapat diselesaikan  dengan baik. Maka akan kembali pada kondisi semula, sehingga terwujud keseimbangan social ( social equilibrium ). Untuk dapat menciptakan keseimbangan social, diperlukan upaya-upaya pengendalian konflik social.

v  Pengertian pengendalian sosial
                  Pengendalian sosial adalah proses mengatasi pertentangan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Pengendalian sosial dan peyimpangan sosial merupakan dua fenomena sosial yang mewarnai kehidupan masyarakat. Proses mengembalikan si penyimpang pada perilaku yang normal, dinamakan Normalisasi sosial. Pengendalian sosial bermacam – macam bentuknya, yaitu intimidasi ( ancaman ), kekerasan fisik ( hukuman kurungan ) cemoohan, gosip, ostrisisme ( diacuhkan ) dan sebagainya.


v  Sifat pengendalian sosial
Ada  dua sifat pengendalain sosial, yaitu:
1)      Preventif
Adalah pengendalain sosial yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran. Dalam hal ini, pengendalian sosial bersifat pencegahan agar tidak  menghindrjadi suatu pelanggaran atau penyimpangan.
Contonya : - guru menasihati siswa-siswanya agar menghindari tawuran dan narkoba.

2)      Refresif
Adalah pengendalain yang dilakukan setelah terjadi penyimpangan. Cara ini bertujuan memulihkan keadaan seperti sebelum terjadi penyimpangan.
Contonya : - hakim menjatuhkan hukuman 1 tahun kepada terpidana tindak korupsi.

v  Teknik pengendalian sosial
Ada dua teknik pengendalian sosial, yaitu:
1)      Persuasif
Adalah teknik pengendalian sosial dengan cara mengajak atau membimbing warga masyarakat agar bertindak sesui dengan peraturan atau norma-norma yang berlaku.
Contonya: - seorang ayah menasihati anaknya yang ketahuan merokok. Dengan penuh kesabaran, orang tua menanamkan pengertian, bahwa merokok merusak kesehatan.

2)      Koersif
Adalah teknik pengendalian sosial yang lebih menekankan pada tindakan yang menggunakan kekerasan fisik. Tujuannya agar si pelaku menjadi jera dan tidak berani mengulangi perbuatannya.
Contonya: - penerapan peraturan hukum di Negara islam yang memberlakukan kuman cambuk, rajam, bahkan hukuman mati bagi pelaku kejahatan. Tujuannya agar perilaku kejahatan atau orang yang akan berniat jahat menjadi jera dan takut melakuakn tindakan kejahatan.




 v  Peran Lembaga Pengendalian Sosial
            a.    Lembaga kepolisian
            b.   Lembaga peradialan
            c.    Lembaga adat
            d.   Lembaga masyarakat
            e.   Lembaga pendidikan
            f.     Lembaga keagamaan

v  Dampak Konflik Sosial
a.    Bertambah kuatnya rasa solidaritas antara sesama anggota
b.   Hancurnya atau retaknya kesatuan kelompok
c.    Adanya perubahan kepribadian seorang di individu
d.   Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia



1 komentar: