Rabu, 06 November 2013

Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomen kehidupan

Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan

A.   PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL
Struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat, baik secara vertical maupun secara horizontal.Struktur sosial bersifat dinamis, selalu berubah dan berkembang.Dalam teori sosiologi, unsur pembentuk struktur sosial yaitu :
a.       Status Sosial ( Individu )
b.      Peran Sosial ( Interaksi )
Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pembentukan struktur sosial. Untuk lebih jelasnya, kedua unsur tersebut akan dijelaskan dibawah ini.
*      Status Sosial
Status sosial adalah posisi atau kedudukan yang disandang seseorang dalam masyarakat.Setiap individu di masyarakat memiliki status sosial yang berbeda-beda.Seorang individu mempunyai status sosial melalui cara-cara berikut ini.
1.      Ascriebed Status
Adalah status sosial yang diperoleh secara alami atau secara langsung. Status ini diperoleh sejak lahir, tanpa harus diperjuangkan. Contonya: kedudukan sebagai laki-laki atau perempuan, kedudukan sebagai anak keturunan bangsawan, dan sebagainya.
Ascriebed status banyak di jumpai pada masyarakat dengan system lapisan yang tertutup, seperti pada masyarkat feudal atau masyarakat colonial yang bersifat rasial

2.      Achieved Status
Adalah status sosial yang diperoleh dengan cara di perjuangkan.
Contohnya: status sosial sebagai pelajar, mahasiswa, guru, dosen, tentara, presiden, polisi atau tokoh masyarakat yang merupakan kedudukan sosial hasil perjuangan atau prsestasi hidup seseorang.
Untuk memperoleh kedudukan sosial tersebut, seseorang harus belajar dan bekerja keras agar dapat mencapainya. Achieved status bersifat terbuka dan tergantung kemampuan masing-masing orang dapat mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Misalnya, setia orang dapat menjadi guru, polisi, elite politik, atau hakim asalkan mau berusaha dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

3.      Assigned Status
Adalah  kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status melalui usaha. Status tersebut diperoleh melalui penghargaan atau pemberian pihak lain atas jasa perjuangannya untuk kepentingan dan kemajuan masyarakat.
Contohnya; gelar kepahlawanan, pelajar teladan, penganugerahan kalpataru, dan sebagainya.

*      Peran Sosial
Peran sosial adalah pola sikap dan prilaku yang harus diperbuat seseorang sesuai dengan status sosial yang disandangnya dalam masyarakat.Peran sosial erat hubungan nya dengan status sosial.Bahkan,peran sosial ditentukan oleh status sosial.Tanpa status sosial tidak ada peran sosial.Misalnya, status sebagai siswa ia harus berperilaku sebagai seorang siswa,bukan seperti guru. Peran yang harus dilakukan siswa disekolah,antara lain: giat belajar,patuh pada tata tertib sekolah dan hormat kepada guru.Peran yang harus dilakukan guru disekolah antara lain datang kesekolah tepat waktu, memberi teladan kepada para siswanya,mengajar dengan penuh kasih sayang dan sebagainya.

Peran sosial memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut;
1.      Peran yang dijalankan oleh seseorang dapat mempertahankan kelangsungan sistem dan struktur sosial. Misalnya, peran sosial sebagai ayah, ibu dan anak-anak sangat penting dalam mempertahankan kelangsungan keluarga.
2.      Peran yang dijalankan seseorang dapat digunakan untuk untuk membantu orang lain yang tidak mampu menjalani kehidupannya di masyarakat. Misalnya, peran-peran dokter, perawat, atau pekerja sosial sangat penting dalam membantu menyehatkan warga masyarakat.
3.      Peran yang dijalankan seseorang merupakan media aktualisasi diri, misalnya, seorang lelaki mempunyai peran sosial sebagai suami, bapak, atau wali nikah. Contoh lainnya: seorang wanita dapat berperan sebagai isteri, ibu, atau pengatur rumah tangga.

B.   BENTUK-BENTUK STRUKTUR SOSIAL BESERTA FUNGSINYA

1.   Stratifikasi Sosial
 Adalah struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.

Menurut sifatnya, stratifikasi sosial di bedakan atas:
a.       Stratifikasi Sosial tertutup
Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi atau yang disebut juga mobilitas social. Seseorang yang menjadi anggota dan berada pada lapisan terendah tidak mungkin untuk naik ke posisi yang lebih atas lagi, ini biasanya terjadi pada system stratifikasi masyarakat tradisional, seperti kasta di india.

b.      Stratifikasi social Terbuka 
Adalah Stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun. Biasanya strafikasi social semacam ini tumbuh pada masyarakat modern. Misalnya, seorang pembantu rumah tangga yang kemudian menjadi seorang pengusaha sukses.


c.       Strafikasi Sosial Campuran
Adalah apabila Strafikasi social terbuka bertemu dengan Strafikasi social tertutup. Anggota kemudian menjadi anggota dua strafikasi sekaligus, dan ia juga mesti menyesuaikan system strafikasi social tertutup yang sudah lama dianutnya dengan strafikasi social yang sudah di kenal.

v  Faktor pembentuk stratifikasi sosial
a.       Kekayaan
b.      Kekuasaan
c.       Keturunan
d.      Kepandaian

v  Fungsi stratifikasi sosial
-          Fungsi distribusi hak-hak istimewa,seperti penentuan penghasilan, tingkat kekayaan dan wewenang pada jabatan/pangkat/kedudukan seseorang.
-          Fungsi pertanggaan (tingkatan), misalnya,seseorang menerima anugrah penghargaan,gelar kebangsaan dll.
-          Fungsi solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki system sosial yang sama dalam masyarakat.

v  Sifat stratifikasi sosial
1.      Stratifikasi sosial tertutup (closed social stratification)
Merupakan pelapisan sosial yang anggota dari setiap stratanya sulit mengadakan mobilitas vertical. Misalnya, dalam system kasta, kaum Sudra tidak bisa pindah posisi ke Brahma. Dalam system rasial, orang-orang kulit hitam (negro) tidak bisa pindah kedudukan ke posisi kulit putih.



2.      Stratifikasi sosial terbuka (opened social stratification)
Merupakan pelapisan sosial yang bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horizontal. Misalnya, orang yang hidupnya miskin karena keuletan dalam usahanya maka ia dapat pindah status menjadi orang kaya, atau sebaliknya. Contoh lain: orang yang berpendidikan rendah dapat meningkatakan taraf pendidikannya asal ada usaha.

3.      Stratifikasi sosial campuran
Merupakan kombinasi dari stratifikasi sosial tertutup dan terbuka. Misalnya, oran bali dari kasta Brahma mempunyai kedudukan terhormat pada masyarakat bali, tetapi bila ia pindah ke Jakarta dan bekerja menjai buruh, maka kedudukan sosialnya menjadi rendah.

v  Bentuk-bentuk stratifikasi sosial
1.      Stratifikasi sosial berdasarkan status ekonomi
a.       Golongan Atas
Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, penguasa, atau orang yang memiliki penghasilan yang besar.
b.      Golongan Menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan, dan pedagang.
c.       Golongan Bawah
Golongan yang berada dalam posisi terendah ini terdiri atas buruh tani dan buruh-buruh.

2.      Startifikasi sosial berdasarkan status sosial
3.      Stratifikasi sosial berdasarkan status politik

v  Stratifikasi sosial dalam masyarakat Indonesia
1.      Stratifikasi sosial dalam masyarakat pertanian
2.      Stratifikasi sosial dalam masyarakat feudal
3.      Stratifikasi sosial dalam masyarakat colonial

2.      Diferensiasi Sosial
a.       Hakikat diferensiasi sosial
Adalah penggolongan masyarakat berdasarkan perbedaan sosial tertentu,seperti  perbedaan  suku bangsa, ras, jenis kelamin, agama, bahasa, profesi dan sebagainya.


Diferensi sosial ditandai oleh ciri-ciri berikut ini :
-          Ciri-ciri fisik : warna kulit,bentuk mata,rambut,hidung,muka dll
-          Ciri-ciri sosial : peran sosial,status sosial,dan kekuasaan
-          Ciri-ciri budaya : agama,bahasa,kesenian,pakaian adat,dll

b.      Bentuk-bentuk diferensiasi sosial
1.      Diferensiasi ras
2.      Diferensiasi suku bangsa/etnis
3.      Diferensiasi klan
4.      Diferensiasi agama
5.      Diferensiasi gender
6.      Diferensiasi profesi
7.      Diferensiasi adat istiadat
8.      Diferensiasi partai politik
9.      Diferensiasi bahasa
10.  Diferensiasi sosial yang lainnya

c.       Pengaruh diferensiasi  sosial terhadap interseksi dan konsolidasi sosial
1.      Interseksi (persilangan) keanggotaan masyarakat
-          Interseksi sosial antara ras dengan agama
-          Interseksi sosial antara suku bangsa dengan klan
-          Interseksi sosial antara pendidikan dengan profesi
-          Interseksi sosial antara suku bangsa dengan partai politik

2.      Konsolidasi sosial keanggotaan masyarakat

-          Konsolidasi sosial antara ras dengan agama dan partai politik
-          Konsolidasi sosial antara suku bangsa dan klan dengan profesi dan partai politik
-          Konsolidasi  sosial antara suku bangsa dengan agama, pendidikan, dan profesi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar